top of page

Hati-hati Terhadap SUNK COST FALLACY

  • Gambar penulis: Jeremy Marifat
    Jeremy Marifat
  • 15 Mar 2021
  • 2 menit membaca


Sunk Cost Fallacy merupakan teori tentang perilaku dan proses pengambilan keputusan manusia yang sudah diteliti sejak jaman dahulu oleh para psikolog handal, diantaranya adalah Daniel Kahneman, Amos Tversky, dan Hal Richard Arkes.

Teori tersebut memperlihatkan kecenderungan manusia untuk terus meneruskan perilaku dari keputusan yang telah terlanjur dipilih. Hal tersebut menyangkut dalam hal investasi, relasi, keuangan, usaha, atau waktu. Berikut adalah beberapa contoh kasus dari penelitian yang telah dilakukan:


Eksperimen ke-1:

Seseorang telah membeli tiket untuk liburan minggu ini ke Resort A, seharga 2 juta rupiah. Beberapa hari kemudian ia membeli tiket lagi untuk liburan minggu depan ke Resort B, seharga 1 juta rupiah. Menurut majalah ternama yang ia baca, Resort B memiliki fasilitas dan pemandangan yang lebih bagus daripada Resort A, tetapi ia baru sadar bahwa ternyata ia membeli dua tiket liburan tersebut di tanggal yang sama dan tidak bisa melakukan refund pada kedua tiketnya.

Saat dihadapkan dengan kasus tersebut, 54% responden memilih untuk berlibur ke Resort A karena telah mengeluarkan uang (sunk cost) yang lebih banyak.


Eksperimen ke-2:

Seseorang telah menyisihkan dana untuk menginvestasikan 9 juta rupiah ke Proyek A dan masih memiliki sisa dana sebesar 1 juta rupiah. Saat Proyek A hampir selesai, ia menemukan bahwa Proyek B telah selesai dan memiliki hasil yang jauh lebih baik dari Proyek A. Apakah sebaiknya sisa dana tersebut tetap diiinvestasikan ke Proyek A?

85% responden memilih untuk TETAP melanjutkan investasi ke Proyek A, karena jumlah uang yang telah masuk (sunk cost) ke proyek tesebut.


Eksperimen ke-3:

Sama seperti eksperimen ke-2, hanya saja kali ini seseorang tersebut memiliki dana sisa sebesar 1 juta rupiah. Lalu seorang kolega menyarankan ia untuk mengivestasikan sisa uang tersebut ke Proyek A yang akan segera selesai, padahal saat itu sudah ada hasil dari Proyek B yang jauh lebih baik dari Proyek A. Apakah sebaiknya sisa dana tersebut diinvestasikan ke Proyek A?

83% responden memilih untuk TIDAK menginvestasikan sisa uangnya ke Proyek A, karena belum ada uang yang telah atau terlanjur masuk ke proyek tersebut.


Beberapa eksperimen yang telah dilakukan oleh para peneliti, membuktikan dengan kuat bahwa Sunk Cost Fallacy adalah efek dari ‘judgement error’ manusia. Hal tersebut dapat menimbulkan efek psikologis yang tidak baik jika kita terus menerus memaksakan diri karena kondisi yang telah terlanjur, padahal kita telah mengetahui hasil yang akan diperolehnya.

Contoh yang mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari adalah saat kita membeli suatu aset (properti, kendaraan, atau gadget) yang tidak murah tetapi hampir tidak pernah dipakai, karena sudah terlanjur membeli, maka kita terus menyimpannya dan timbul biaya berlebih untuk merawatnya. Akan lebih baik jika kita dapat menjual atau menyumbangkan aset tersebut.

Terkadang kita harus belajar untuk merelakan uang atau usaha kita, terutama jika hal tersebut akan terus menimbulkan biaya, menguras waktu serta tenaga, membuat tidak tenang, dan akhirnya menyesal di kemudian hari.


Ingatlah bahwa kesejahteraan hidup jauh lebih berharga, daripada hanya memaksakan diri karena sudah ‘terlanjur’.

Comments


Jl. Dr. Hatta No. 14, Bandung, Jawa Barat (40116)

© 2018 Healthy Finance. All rights reserved

bottom of page