Pentingnya Laporan Keuangan Pribadi
- Jeremy Marifat

- 6 Jul 2018
- 2 menit membaca

Laporan keuangan pribadi adalah bagian paling penting dalam mengelola keuangan. Sama halnya seperti perusahaan yang mempunyai laporan keuangan dan menganalisanya untuk dijadikan panduan dalam mengelola keuangan perusahaan.
Jadi diharapkan kita juga memiliki laporan keuangan pribadi yang dapat berfungsi sebagai :
· Panduan keuangan pribadi
Sehingga kita dapat lebih teratur dan jelas dalam menggunakan uang.
· Umpan balik (feedback)
Untuk menilai sejauh mana hasil yang telah dicapai dibandingkan dengan rencana
keuangan yang telah dirancang sebelumnya.
Laporan keuangan pribadi biasanya tidak serumit laporan keuangan perusahaan karena hanya terdiri dari :
1. Laporan Neraca (Balance Sheet Statement)
Suatu pelaporan keuangan pada satu tanggal tertentu atas semua aktivitas keuangan di masa lalu.
Laporan neraca dipakai untuk dapat menilai kekayaan bersih. Jadi kekayaan seseorang dapat dinilai dengan melihat laporan ini, bukan hanya dengan melihat aset yang dimiliki tetapi harus melihat juga dari sisi hutangnya.
Rumus dari Laporan Neraca adalah :
Nilai Kekayaan Bersih (Net Worth) = Aset (Assets) – Hutang (Liabilities)
Aset dibagi menjadi 3 macam, yaitu :
· Aset Likuid (seperti tabungan, deposito)
· Aset Pribadi (seperti rumah, kendaraan, barang pribadi)
· Aset Investasi (seperti kontrakan, reksadana, unit link, porotoflio saham)
Sementara Hutang dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
· Hutang Jangka Pendek (seperti kartu kredit)
· Hutang Jangka Panjang (seperti kredit mobil, KPR)
Setelah mengetahui jumlah Aset dan Hutang, maka kita dapat melihat seberapa besar sih kekayaan bersih kita dan apakah kita sudah merasa cukup atau ingin meningkatkannya.
2. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)
Suatu pelaporan keuangan yang mengungkapkan jumlah uang yg diterima dan dikeluarkan pada satu spesifik periode waktu yg telah lewat, sehingga dapat terkontrol.
Laporan arus kas dipakai untuk melihat arus kas bersih kita, apakah sudah cukup baik atau tidak. Jadi melalui laporan tersebut kita dapat melihat bagaimana pola kita dalam mengelola pendapatan dan pengeluaran kita.
Rumus dari Laporan Arus Kas adalah :
Nilai Arus Kas Bersih (Net Cash Flow) = Arus Kas Masuk (Cash Inflow) – Arus Kas Keluar (Cash Outflow)
Arus Kas Masuk adalah pendapatan yang telah kita terima (seperti gaji, tunjangan, dividen saham, pendapatan bunga).
Sedangkan Arus Kas Keluar sendiri dibagi menjadi 3 macam, yaitu :
· Tabungan & Investasi (seperti tabungan di bank, deposito, reksadana)
· Pengeluaran Tetap (seperti KPR, kredit mobil, Premi Asuransi)
· Pengeluaran Variabel (seperti pajak, PBB, makan, transport, belanja, liburan, pembayaran kartu kredit)
Melalui laporan arus kas tersebut kita dapat melihat banyak hal seperti apakah pengeluaran kita sudah cukup baik atau belum, apakah kita lebih banyak menghabiskan uang kita untuk belanja atau menabung. Juga dapat melihat seberapa besar pengeluaran tetap kita, sehingga kita dapat menyisihkan uang untuk hal tersebut.
Jadi setelah mengetahui sedikit tentang penting dan bermanfaatnya laporan keuangan pribadi, mari kita menjadi semakin disiplin dalam mengelola keuangan kita. Jika anda masih belum terlalu paham atau ingin mengenal lebih jauh tentang laporan keuangan pribadi, jangan segan bertanya kepada perencana keuangan.



Komentar