top of page

Mengenal Konsep Dasar Investasi

  • Gambar penulis: Jeremy Marifat
    Jeremy Marifat
  • 15 Okt 2018
  • 3 menit membaca

Pada jaman sekarang ini Investasi sudah tidak asing lagi dan dianggap penting. Apa sih investasi itu ?

Investasi adalah suatu kegiatan menempatkan dana pada satu atau lebih dari satu jenis aset selama periode tertentu, dengan harapan dapat memperoleh penghasilan atau peningkatan nilai dari investasi tersebut.

Mengapa sih kita harus berinvestasi ?

Menabung saja di jaman sekarang ini tidaklah cukup, karenanya kita harus berinvestasi. Kita pasti kenal dengan istilah Inflasi, salah satu cara untuk mengalahkan Inflasi tersebut adalah dengan Investasi. Manfaat lainnya juga adalah nilai dari uang kita tidak akan menyusut karena Inflasi. Jadi kita harus pintar dalam menaruh dan mengelola uang.


Kita dapat berinvestasi dalam 2 jenis Aset, yaitu:

· Aset Nyata (Real Assets)

adalah aset yang dapat dilihat fisik dan wujudnya seperti properti, emas, barang antik, dan kendaraan.

· Aset Keuangan (Financial Assets)

adalah klaim terhadap pihak tertentu seperti perusahaan.


Setiap Investasi pasti akan diikuti oleh Risiko. Risk dan Return selalu berjalan berdampingan, semakin tinggi potensi return-nya akan semakin tinggi juga risikonya.

Mari mengenal lebih dalam tentang Aset Keuangan.


Klasifikasi dalam Aset Keuangan pada dasarnya ada 4 macam, yaitu:

· Instrumen Pasar Uang (Treasury Bills)

Pada dasarnya instrumen pasar uang meliputi produk pasar uang yang berjangka waktu kurang dari 1 tahun tetapi cukup likuid. Produk dari pasar uang merupakan surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan atau pemerintah untuk meminjam dana dari masyarakat. Contohnya adalah Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Negotiable Certificate of Deposit (NCD), Commercial Paper (CP), Repurchase Agreement (Repo), Medium Term Note (MTN). Return dari instrumen pasar uang tersebut rata-rata adalah 5-10% per tahunnya.


· Surat Berharga Pasar Modal dengan Pendapatan Tetap (Obligasi)

Obligasi seperti halnya instrumen pasar uang, dimana surat berharga atau utang yang dikeluarkannya oleh perusahaan atau pemerintah untuk meminjam dana dari masyarakat. Obligasi memiliki jangka waktu jatuh tempo lebih besar dari 1 tahun. Tingkat hasil investasi obligasi ada dua macam. Pertama, dalam bentuk kupon bunga yang diberikan regular selama masa investasi sampai masa jatuh tempo. Kedua, potensi keuntungan yang bisa didapat dengan menjual obligasi tersebut di harga yang lebih tinggi dari pada saat membelinya.

Risiko terpenting dari investasi obligasi adalah default risk, yaitu dimana penerbit obligasi gagal dalam membayar kupon bunga maupun nilai investasi pada saat jatuh tempo.

Return dari investasi obligasi rata-rata antara 5-15% per tahunnya.


· Efek yang bersifat Ekuitas (Saham)

Ekuitas dapat diterjemahkan sebagai saham. Saham adalah surat bukti kepemilikan bagian modal atau tanda penyertaan modal pada perseroan terbatas yang memberi hak atas dividen dan lain-lainnya menurut besar kecilnya modal disetor.

Tipe saham ada 2 macam, yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock).

Kelebihan dari saham biasa adalah kemampuannya memberikan keuntungan yang tidak terhingga, dipengaruhi oleh perusahaan penerbitnya. Disamping keuntungan dividen, pemilik saham juga dapat memperoleh keuntungan dari capital gain, yaitu dengan menjual sahamnya pada harga yang lebih tinggi dari pada saat membelinya. Selain itu pemegang saham biasa memiliki hak suara dalam RUPS (rapat umum pemegang saham) dalam menentukan tim direksi.

Sedangkan saham preferen merupakan gabungan antara obligasi dan saham biasa. Tidak selamanya saham preferen dapat memberikan penghasilan seperti yang dikehendaki oleh pemegangnya. Saat perusahaan dilikuidasu, saham preferen memiliki nilai par yang ditetapkan.

Return dari investasi saham dapat jauh lebih besar dari instrumen pasar uang dan obligasi, tetapi risikonya juga lebih besar.


· Derivatif (Derivative)

Aset derivative merupakan investasi keuangan dimana investor memperoleh kontrak yang menyatakan klaim legal terhadap nilai turunan dari efek utama, yang belum dimiliki, baik yang bersifat penyertaan maupun utang. Ada dua tipe derivative yang paling penting, yaitu opsi dan futures (kontrak berjangka). Banyak tipe lainnya yang ada di pasar, namun biasanya tipe-tipe lainnya bisa dikembangkan berdasarkan dua tipe diatas.

Opsi adalah kontrak yang memberikan hak kepada pemegang kontrak untuk membeli (call options) atau menjual (put options) suatu aset tertentu dengan harga tertentu (strike/exercise price) dalam jangka waktu tertentu.

Futures (kontrak berjangka) adalah perjanjian dengan penjual akan membeli suatu aset dengan harga tertentu dalam jangka waktu yang telah ditetapkan. Perjanjian tersebut biasa dikenal dengan sebutan future contract. Banyak yang berpendapat bahwa futures adalah permainan berbahaya yang berjumlah nihil (zero-sum game), karena pasti akan ada pihak yang diuntungkan dan dirugikan.


Itulah penjelasan singkat mengenai klasifikasi aset keuangan yang ada pada dasarnya. Akan tetapi investasi secara langsung pada aset keuangan di atas tidaklah mudah bagi kebanyakan orang, karena dibutuhkan waktu untuk analisa, mengelola portofolio, dan membutuhkan kepiawaian untuk dapat memilih satu dari begitu banyak alternatif investasi yang unggul.


Bagi masyarakat yang bermodal kecil dan tidak memiliki banyak waktu serta keahlian untuk mengelola investasinya, akan lebih baik jika melakukan investasi tidak langsung melalui Reksadana (Mutual Fund). Melalui reksadana kita dapat mengalokasikan dana tersebut dalam berbagai instrumen investasi seperti pasar uang, obligasi, dan saham dengan dikelola oleh Manajer Investasi Profesional.

Memilih reksadana tidak boleh asal-asalan agar tidak mengalami kerugian dan memperoleh return yang sesuai dengan kita. Jadi untuk dapat memilih reksadana yang baik dan tepat bagi kita, sebaiknya tanyakan dahulu kepada para profesional di bidang keuangan yang lebih memahaminya.

Komentar


Jl. Dr. Hatta No. 14, Bandung, Jawa Barat (40116)

© 2018 Healthy Finance. All rights reserved

bottom of page