Manajemen Risiko - Aspek Penting dalam Financial Planning

Manajemen risiko digunakan untuk memastikan risiko kehilangan atau kerugian yang berdampak ke finansial seperti kehilangan sumber pendapatan karena kematian dini, kehilangan properti, terkena penyakit kritis, atau terkena tuntutan hukum.

Manajemen risiko bertujuan agar:

• Tersedia perlindungan yang cukup

• Rencana keuangan tidak terganggu

• Tidak membeli perlindungan asuransi yang tidak diperlukan

Terdapat dua metode dasar dalam memperlakukan risiko:

1. Risk control (pengendalian risiko) yang dilakukan untuk mengendalikan risiko sebelum, pada saat, dan setelah kerugian terjadi. Terdapat beberapa teknik di dalamnya, yaitu:

• Risk avoidance (menghindari risiko), misalkan tidak membeli rumah di daerah rawan kriminal.

• Segregation and diversification (menempatkan secara terpisah), misalkan menempatkan dana di beberapa instrumen investasi.

• Loss prevention (mencegah risiko), misalkan memasang detektor asap di tempat kerja.

• Loss reduction (mengurangi risiko), misalkan memadamkan api sebelum petugas pemadam kebakaran datang.

• Non insurance transfer (memindahankan risiko dengan kontrak non asuransi), misalkan kontrak sewa untuk memindahkan biaya perawatan kepada pihak penyewa.

2. Risk financing (pendanaan risiko) yang dilakukan untuk memutuskan bagaimana cara membayar kerugian dari setiap risiko. Terdapat beberapa teknik di dalamnya, yaitu:

• Risk retention (meretensi risiko), misalkan anak muda yang memutuskan untuk tidak memiliki asuransi kesehatan karena probabilitas sakit di usia muda yang kecil dan bersedia membayar sendiri jika terjadi risiko.

• Risk transfer (memindahkan risiko), misalkan mengalihkan pembayaran kepada perusahaan asuransi saat terjadi risiko.

Kita tidak mungkin menghindari semua risiko, sehingga kita perlu mengindentifikasi metode dan teknik yang sesuai. Jangan sampai kita bergantung kepada kredit atau pinjaman dari pihak lain untuk menutupi dampak finansial dari sebuah risiko, karena hal tersebut kurang bijaksana dan dapat menimbulkan beban finansial yang lebih besar di kemudian hari.