APAKAH KITA TIDAK PERLU MEMILIKI ASURANSI? Coba Tanyakan Dahulu 4 Hal Berikut Kepada Diri Sendiri
- Jeremy Marifat
- 11 Nov 2021
- 2 menit membaca
Diperbarui: 12 Nov 2021

Tidak semua orang memilih untuk memiliki Asuransi karena berpikir bahwa belum tentu dirinya atau keluarganya akan terkena risiko hidup. Selain itu membayar premi asuransi juga hanya membuang uang saja.
Padahal asuransi sangat membantu untuk mendapatkan kemanan keuangan bagi kita dan keluarga. Saat terkena risiko hidup pada kita atau aset kita, asuransi siap untuk menggantikan biaya kerugiannya (Asuransi Jiwa, Kesehatan, Kendaraan, Properti, Kerugian). Saat kita atau keluarga kita mencapai kepastian hidup juga, asuransi siap untuk membayarkan sejumlah uang (Asuransi Pendidikan, Dana Pensiun, Berjangka).
Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk tidak berasuransi, tanyakanlah 4 hal berikut ini kepada diri sendiri:
1. Apakah kita mampu terhindar dari segala risiko?
Meskipun risiko dapat kita cegah sendiri, tetapi selalu ada peran dari orang lain yang tidak dapat kita cegah. Seperti saat kita sudah berhati-hati dalam menyetir kendaraan, tetapi tetap ada saja orang yang berkendara membahayakan pengendara lain. Banyak sekali peran dari orang lain yang dapat meningkatkan risiko dan sangat sulit untuk kita kontrol, seperti buang sampah sembarangan yang dapat mengakibatkan banjir, atau dapur tetangga yang kebakaran dan dapat menyebar ke lingkungan sekitar.
2. Apakah kita mempunyai cash atau aset likuid yang banyak?
Saat terkena risiko, maka ada biaya yang perlu dikeluarkan dengan jumlah yang cenderung tidak sedikit. Jika bukan perusahaan asuransi yang membayar biaya tersebut, maka kita harus membayarnya sendiri. Sehingga kita perlu memiliki cash atau aset likuid yang banyak untuk selalu bersiap terhadap segala risiko. Biaya perbaikan kendaraan saja dapat memerlukan biaya yang tidak sedikit, tergantung jenis kendaraan dan tingkat kerusakannya. Begitu juga dengan biaya rumah sakit yang tidak sedikit, dirawat beberapa hari saja dapat memerlukan biaya lebih dari 10 juta rupiah.
3. Apakah kita dan keluarga mampu mempertahankan standar hidup jika
terkena risiko?
Kekayaan yang banyak memang sangat mendukung kehidupan, tetapi apa yang terjadi jika sumber pendapatan hilang atau yang mencari pendapatan tidak dapat bekerja lagi karena terkena risiko, seperti anggota tubuh yang kehilangan fungsinya atau meninggal dunia. Apakah standar hidup keluarga dapat terus dipertahankan atau perlu untuk dikurangi?
4. Apakah tujuan keuangan kita dan keluarga akan tetap tercapai jika terkena
risiko?
Selain standar hidup, ada juga tujuan keuangan yang perlu dicapai oleh kita dan keluarga. Tujuan keuangan membutuhkan komitmen dan konsistensi dalam mengumpulkannya. Lalu apabila terkena risiko seperti di contoh sebelumnya, apakah kita tetap dapat mengumpulkan uang untuk mencapai tujuan keuangan? Apakah tujuan keuangan dapat tercapai sesuai rencana atau perlu diturunkan? Misalkan rencana pendidikan 3 tahun lagi di luar negeri harus diturunkan menjadi pendidikan yang ditempuh di dalam negeri karena faktor biaya.
Jika semua pertanyaan tersebut dapat kita jawab “Ya” dengan yakin, maka kita memang mungkin tidak memerlukan asuransi. Jadi silahkan direnungkan oleh diri sendiri apakah kita memerlukan asuransi atau tidak.
Good preparation is better then hope for a miracle – Sunday Adelaja
Commentaires